Selain Hutan Lindung Sungai Wain sebagai hutan Primer yang terletak di sebelah Barat-Laut dari pusat kota, obyek wisata lain unggulan lain yang terdapat di sekitar Kota Balikpapan adalah Kebun Raya Balikpapan. Kawasan konservasi Ex-situ ini terletak 18.4 Km dari Kota Balikpapan dengan luas sekitar 191 ha. Pembangunan kawasan ini terbagi dalam dua tahap pembangunan, 140 ha pada tahap pertama, sementara sisanya disiapkan untuk pengembangan tahap kedua.
Sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia, Pulau Kalimantan menyimpan kekayaan berbagai jenis tumbuhan penghasil kayu, terutama kayu-kayu dari hutan tropis, maka tema yang diambil untuk Kebun Raya Balikpapan adalah “Konservasi Tumbuhan Kayu Indonesia”.
Peletakan batu pertama dan peresmian pembangunan KR Balikpapan dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kehutanan, Kepala LIPI, Deputi IPH LIPI, Gubernur Kalimantan Timur, Walikota Balikpapan, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan diskusi ilmiah pembangunan KR Balikpapan dan penanaman perdana 20 tanaman koleksi oleh para pejabat tersebut dan pejabat teras lainnya.
Kewenangan |
Pemerintah Kota Balikpapan |
Masterplan |
2005, disempurnakan 2007 dan disosialisasikan 2008 |
MoU |
2005 diperpanjang 2013 |
AMDAL |
2008 |
Koordinat Lokasi |
1o 8’ 10.89” LS dan 116o 51’ 28.88” BT |
Kelembagaan |
UPTD Kebun Raya Balikpapan, Dinas Lingkungan Hidup Kota |
Luas |
309 ha |
Tema Koleksi |
Tumbuhan Kayu Indonesia |
Taman Tematik |
Taman Obat, Taman Meranti, Taman Ulin, Taman Pelawan, Taman |
Alamat |
Jl. Jend. Sudirman No. 1 Balikpapan – Kalimantan Timur |
Kontak |
(0542) 423332 |
Berjarak 18.4 Km dari pusat kota Balikpapan, Kebun Raya Balikpapan termasuk ke dalam wilayah kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan,Provinsi Kalimantan Timur.
Pengkayaan tanaman koleksi di Kebun Raya Balikpapan diperoleh melalui kegiatan eksplorasi tumbuhan maupun perbanyakan tanaman. Pendataan dan peregistrasian dilakukan pada koleksi yang sudah ditanam di kebun maupun bibit-bibit yang masih ada di persemaian.
Dengan demikian seluruh koleksinya baik yang ada ada di pembibitan maupun yang sudah ditanam di kebun sudah terekam dalam sistem protokol dan mekanisme kerja registrasi, antara lain memiliki nomor kolektor, nomor akses atau nomor koleksi kebun, serta diketahui asal-usulnya. Koleksi yang sudah ditanam di kebun dikelompokkan dalam vak-vak tematik yang sudah terdokumentasikan dalam database koleksi.
Pembibitan |
165 jenis (3.109 spesimen) |
Kebun |
155 jenis (2.642 spesimen) |
Database Koleksi |
155 jenis (2.642spesimen) |
Katalog Koleksi |
2011 & 2014 |